Penasaran gimana caranya bikin bawang putih goreng yang renyah, gurih, dan nggak gampang gosong? Ini rahasianya! Banyak orang suka menambahkan bawang putih goreng ke dalam hidangan karena aroma dan kerenyahannya yang khas.
Namun, jika tidak tahu triknya, hasilnya justru bisa lembek atau pahit. Melalui panduan ini, anda akan belajar teknik yang tepat untuk menghasilkan bawang putih goreng yang renyah, gurih, dan bisa disimpan lebih lama. Cocok untuk stok dapur atau pelengkap masakan favorit anda setiap hari.
Tips dan Trik Menggoreng Bawang Putih agar Renyah

Anda bisa menghasilkan bawang putih goreng yang renyah dan wangi jika mengikuti teknik yang tepat. Banyak orang gagal karena salah suhu atau cara mengiris. Lewat tips dan trik ini, anda akan menguasai cara menggoreng bawang putih agar renyah dan tahan lama tanpa gosong.
1. Persiapan Bawang Putih yang Tepat
Langkah awal sangat menentukan hasil akhir bawang putih goreng anda. Jika anda ingin hasil yang renyah, tidak pahit, dan tahan lama, maka tahap persiapan tidak boleh asal.
- Gunakan bawang putih segar dan padat agar hasil gorengannya lebih wangi dan renyah. Pastikan tidak ada bagian yang berjamur.
- Iris bawang putih setipis dan serata mungkin memakai pisau tajam atau alat iris otomatis. Ukuran yang konsisten membuat kematangan merata dan mencegah gosong.
- Rendam irisan bawang dalam air garam dingin selama 15–30 menit. Langkah ini membantu mengurangi getah dan pati yang membuat tekstur jadi lembek.
- Pastikan bawang putih ditiriskan dan dikeringkan dengan tisu dapur sampai tidak ada sisa air, supaya saat digoreng hasilnya renyah dan tidak meletup. Sisa air bisa menyebabkan minyak muncrat dan bawang jadi tidak renyah.
Semua proses ini tampak sederhana, tapi justru di sinilah letak keberhasilan utama dalam membuat bawang putih goreng yang renyah dan menggoda.
2. Teknik Penggorengan yang Benar
Setelah tahap persiapan selesai, saatnya masuk ke proses inti: menggoreng. Di sinilah banyak orang melakukan kesalahan kecil yang membuat bawang putih gosong, pahit, atau malah lembek.
- Masukkan bawang ke minyak yang masih dingin. Teknik ini membantu bawang matang perlahan dari dalam tanpa cepat gosong di luar.
- Nyalakan api kecil hingga sedang. Gunakan panas stabil agar bawang putih bisa renyah sempurna tanpa terbakar.
- Aduk sesekali selama menggoreng. Langkah ini membantu mencegah bawang menempel satu sama lain dan memastikan semua bagian matang dengan sempurna.
- Amati perubahan warna. Angkat bawang saat berwarna kuning keemasan karena panas sisa akan terus membuatnya matang.
- Tiriskan hingga kering. Saring bawang goreng dan letakkan di atas tisu dapur untuk menyerap kelebihan minyak, supaya hasilnya lebih renyah dan bebas dari rasa berminyak.
Dengan teknik penggorengan yang tepat, anda bisa menghasilkan bawang putih goreng yang renyah, tidak berminyak, dan menggugah selera.
3. Penyimpanan untuk Kerenyahan Tahan Lama
Bawang putih yang sudah digoreng dengan sempurna bisa cepat melempem jika cara penyimpanannya salah. Untuk menjaga kerenyahannya dalam jangka waktu lebih lama, anda perlu memperhatikan beberapa hal penting.
- Dinginkan sampai benar-benar suhu ruang. Jangan langsung menyimpan bawang setelah digoreng, biarkan uap panas hilang sepenuhnya agar tidak melempem.
- Gunakan wadah kedap udara. Masukkan bawang goreng ke dalam toples kaca atau plastik bertutup rapat agar kerenyahannya tetap terjaga lebih lama.
- Jauhkan dari kulkas. Jangan simpan bawang goreng di dalam lemari es, karena kelembapannya bisa bikin tekstur jadi lembek dan cepat basi.
Dengan teknik penyimpanan yang tepat, anda bisa menikmati bawang putih goreng renyah buatan sendiri kapan pun dibutuhkan, tanpa khawatir kualitasnya menurun.
Menghasilkan bawang putih goreng yang renyah dan tahan lama bukan soal keberuntungan, tapi soal teknik. Jangan lupakan cara penyimpanan yang tepat agar kerenyahan tetap terjaga. Jika anda mengikuti langkah-langkah ini dengan benar, bawang putih goreng buatan anda dijamin lebih wangi, lebih awet, dan tentu saja lebih menggugah selera!
Febi Lifiani Rahayu, penulis yang percaya bahwa setiap kata memiliki kekuatan untuk mengubah perspektif. Menyajikan konten yang tak hanya informatif, tapi juga menginspirasi dan membangun koneksi emosional dengan pembaca.